
Sebuah babak baru terbuka dalam sejarah Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Jakarta Selatan. Dalam perhelatan Musyawarah Daerah (Musda) V, Fitya Nabila Rabbani resmi terpilih sebagai ketua umum periode 2025–2027, menyisihkan tujuh calon lainnya. Pengumuman hasil pemilihan disampaikan pada hari terakhir Musda, yang digelar di Wamy Indonesia, Jagakarsa, pada Ahad (13/4/2025) pukul 11.30 WIB.
Musda V ini berlangsung selama tiga hari, dari Jumat hingga Ahad, 11–13 April 2025. Forum ini dihadiri oleh jajaran pengurus daerah KAMMI Jakarta Selatan serta delegasi dari berbagai komisariat, yaitu Mabda, Al-Hikmah, Kebayoran, LIPIA, dan Polimedia.
Terpilihnya Fitya menjadi catatan penting dalam sejarah KAMMI, sebab untuk pertama kalinya seorang perempuan memimpin KAMMI di tingkat daerah se-Jakarta baik Jakarta Selatan maupun wilayah lainnya seperti Pusat, Utara, Barat, dan Timur.
Dengan membawa semangat baru melalui tagline #KolaboratorKebaikan, Fitya menyuarakan visi besar: menjadikan KAMMI Jakarta Selatan sebagai wadah kolaboratif yang progresif, inklusif, dan berdampak luas.
Dalam misi kepemimpinannya, Fitya mengusung lima pilar utama. Pertama, “Sinergi Kuat, Manfaat Luas,” yakni menjalin kerja sama erat antara kader, masyarakat, dan berbagai pemangku kepentingan guna memperluas dampak gerakan kebaikan. Kedua, “Kolaborasi, bukan Kompetisi,” menekankan pentingnya menciptakan ruang kolaboratif dalam dakwah, kepemimpinan, dan aksi sosial.
Ketiga, “Kader Hebat, KAMMI Kuat,” yaitu memperkuat sistem kaderisasi yang fokus pada peningkatan kapasitas dan kontribusi nyata. Keempat, “Dari Umat, Bersama Umat, Untuk Umat,” yakni mengokohkan peran KAMMI dalam isu keumatan dan kebangsaan dengan nilai Islam sebagai landasan. Kelima, “Cepat Beradaptasi, Tepat Memberi Solusi,” yang berarti menjadikan KAMMI responsif dan solutif dalam menghadapi tantangan zaman dengan semangat kolaborasi.
Dalam pidato kemenangannya, Fitya juga menyinggung pentingnya peran perempuan dalam arus perubahan. Ia mencontohkan Zainab Al-Ghazali, tokoh perempuan yang memiliki hubungan erat dengan Ikhwanul Muslimin sejak 1937. Fitya mengingatkan bahwa Hasan Al-Banna bahkan pernah mengusulkan agar Jamaah Muslimat bergabung ke dalam Ikhwanul Muslimin untuk memperkuat barisan umat.
“Kalau Hasan Al-Banna sendiri mengajak Zainab bergabung demi memperkuat perjuangan, kenapa kini kita masih meragukan kepemimpinan perempuan, bahkan sampai menolaknya?” ujar Fitya tegas dalam orasinya.
Dengan semangat #KolaboratorKebaikan, Fitya Nabila Rabbani berkomitmen membawa KAMMI Jakarta Selatan memasuki era baru yang ditandai dengan inovasi, inklusivitas, dan kebermanfaatan nyata bagi umat dan bangsa.