Dianggap Alat Propaganda, Drama When The Phone Rings Banjir Hujatan Hingga Gerakan Boikot
![](https://suarakolaborasi.com/wp-content/uploads/2025/01/yoo-yeon-seok_169.jpeg)
Jakarta – Episode terakhir When The Phone Rings memicu kontroversi global akibat penggambaran negara fiktif yang dianggap mengarah isu Palestina-Israel.
Episode terakhir drama Korea When The Phone Rings yang tayang pada Sabtu, 4 Januari 2025, mencatat rekor baru dengan rating nasional 8,6 persen menurut Nielsen Korea. Angka ini menjadi pencapaian tertinggi selama 12 episode penayangannya di MBC dan Netflix. Namun, di balik kesuksesan itu, kontroversi besar justru mencoreng reputasi drama tersebut karena dianggap menyinggung isu Israel-Palestina. Cerita dalam episode terakhir When The Phone Rings memicu perdebatan panas meskipun menggunakan nama negara fiktif. Banyak penonton merasa bahwa konflik antara negara Paltima dan Izmael secara implisit merujuk pada ketegangan yang terjadi di Palestina.
Kritik episode terakhir When The Phone Rings pun tak terelakkan sebab penggambarannya tak sesuai kenyataan. Padahal, Israel yang menyerang Palestina, bukan sebaliknya.
Tak sekadar kritik, netizen menyerukan boikot terhadap penulis Kim Ji-woon, produser Kwon Sung-chang dan sutradara Park Sang-woo. Ketiganya dianggap mempromosikan propaganda genosida dengan memberikan gambaran yang salah terhadap isu Palestina.
Seorang netizen juga menimpali bahwa webtoon asal cerita drama sama sekali tidak mengangkat isu Palestina. Dugaan bahwa ada indikasi propaganda dari staf tim produksi pun makin kuat.
Kritik episode terakhir When The Phone Ringsterus mengalir. Netizen menuntut penjelasan dari MBC.