
Ciputat, 13 Juni 2025 – Puluhan mahasiswa dari berbagai program studi di UIN Jakarta kembali menyuarakan dukungan untuk Palestina dalam aksi “Jumatan Sore-Sore” yang keempat kalinya, bertempat di Halte UIN Jakarta. Lebih dari 10 mahasiswa berkumpul untuk menyuarakan solidaritas global terhadap Palestina dengan meneriakkan slogan “From the River to the Sea, Palestine Will Be Free.”
Aksi ini diselenggarakan sebagai bentuk respons mahasiswa UIN Jakarta terhadap perkembangan terkini di Palestina, termasuk penangkapan dan teror yang dialami sebuah kapal berisi aktivis kemanusiaan oleh tentara Israel. Meskipun terpisah ribuan kilometer, para mahasiswa ini menunjukkan komitmen penuh dalam mendukung perjuangan Palestina, sejalan dengan upaya masyarakat dunia yang berbondong-bondong menuju perbatasan Rafah untuk menyuarakan kebenaran dan menyalurkan bantuan.
Sayyid Muzzammil, selaku dinamisator aksi, menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi wadah penting untuk menyuarakan dukungan dan keprihatinan mereka terhadap situasi di Palestina.
Tiga mahasiswa kemudian menyampaikan orasi yang membakar semangat. Edho Naufal Irzaqi, mahasiswa Ilmu Politik UIN Jakarta, menyoroti serangan Israel terhadap Teheran pada 12 Juni 2025. Ia menyatakan, “Serangan ini meningkatkan eskalasi konflik secara drastis dan menguatkan kekhawatiran bahwa Perang Dunia Ketiga sudah di depan mata. Kami, mahasiswa Muslim UIN Jakarta dan bagian dari umat Islam Indonesia, menyatakan kesiapan menghadapi situasi seburuk apa pun.”

Edho juga mengajak umat Islam Indonesia untuk bersatu dan merapatkan barisan, mengingatkan potensi ancaman terhadap Indonesia mengingat sikap Presiden Prabowo Subianto yang konsisten membela Palestina di forum internasional. “Maka, penting bagi kita semua untuk waspada, memperkuat solidaritas, dan tetap berpihak pada kebenaran dan keadilan,” tegasnya.
Orasi selanjutnya disampaikan oleh Almira Azzahra Miftah, mahasiswi Bahasa dan Sastra Arab UIN Jakarta. Ia menekankan pentingnya kehadiran mereka bukan hanya sekadar berkumpul, melainkan membawa nurani dan rasa kemanusiaan untuk menyuarakan keadilan bagi warga Palestina.
Azzah Fathinah Mabrukah, mahasiswi Dirasat Islamiyah, menambahkan bahwa perjuangan ini tidak sendirian, melainkan didukung oleh komunitas global yang peduli terhadap keadilan dan kemanusiaan. Ia mengajak semua pihak untuk terus bersuara dan berjuang, menunjukkan bahwa mereka tidak akan diam melihat ketidakadilan.
Aksi “Jumatan Sore-Sore” keempat ini diakhiri dengan lantunan doa untuk kebaikan, kesejahteraan, dan kedamaian Palestina, sebagai bentuk dukungan tulus dari hati.